MAKALAH APSI
BINA SARANA INFORMATIKA DIPLOMA III
(DIII) JURUSAN MANAGEMEN INFORMATIKA
TAHUN AJARAN 2010/2011
ANALISA SISTEM PENJUALAN SEMI KOMPUTER PADA SUSHIMISE
KELOMPOK
3 :
Ø MOHAMAD FAESAL 12101786
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dunia
F&B dalam hal ini Restauran di Indonesia merupakan kegiatan ekonomi yang
mendominasi struktur perekonomian, dalam
hal ini Japanes restaurant yang di setiap mall, Plaza maupun di gedung-gedung
perkantoran banyak terdapat pilihannya. Setidaknya secara social politik usaha
ini dapat menyerap tenaga kerja yang signifikan serta upaya pengentasan
kemiskinan.
Setiap
perusahaan selalu ingin memuaskan para pelanggannya dalam pelayanan dan
service, tentu untuk mewujudkannya kita harus memiliki SDM yang Handal.
Pemakaian
alat bantu dalam penerapan system informasi yang berbasis computer mutlak
digunakan guna meningkatkan kinerja yang efektif,serta memperoleh informasi
yang cepat, tepat dan akurat. Alat bantu yang dimaksud adalah peralatan
(Device) yang bekerja dibawah control kerja yang tersimpan, yang secara
otomatis menerima, menyimpan dan memproses data untuk menghasilkan informasi.
Alat bantu ini dikenal dengan istilah computer.
Istilah komputer diambil dari bahasa latin “Computere” yang berarti menghitung (To Compute atau To Reckon). Jadi secara
umum komputer disebut sebagai mesin hitung. Tetapi pengertian komputer pada
saat ini bukanlah semata-mata sebagai alat hitung tetapi merupakan sistem
elektronik yang memanipulasi data dengan cepat dan tepat serta dirancang dan
diorganisasikan agar secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output dibawah pengawasan suatu
langkah-langkah, intruksi-intruksi program yang tersimpan dimemori (Storage Program).
Penggunaan
teknologi computer tentunya membantu perusahaan dalam memperoleh informasi yang
cepat, tepat, akurat dan relevan. Salah satu perhatian khusus dibidang restoran
adalah system transaksi pembayaran pada kasir yang nantinya proses inilah yang
akan membantu perusahaan dan pelanggan dalam memperoleh informasi. Berdasarkan
hal tersebut diatas sehingga kami tertarik untuk mengambil bahan dalam
pembuatan tugas yang berjudul : “ANALISA
SISTEM TRANSAKSI PADA KASIR SUSHIMISE JAPANESS FOOD”
1.2
Maksud dan Tujuan
Maksud
dari tugas ini adalah untuk mengetahui sejauh mana system informasi managemen
yang ada di Sushimise Plaza Bintaro dan dalam rangka pengembangan pengetahuan
yang diperoleh selama di bangku kuliah, yang mana pada akhir riset ini dapat
memberikan kontribusi konstruktif guna meningkatkan mutu di perusahaan ini.
Sedangkan
tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai nilai pengganti nilai UAS
dari mata kuliah system menagemen informasi semester tiga (DIII) Akademi
Managemen Informasi dan Komputer Bina Sarana Infomatika.
1.3
Metode penelitian
a. Metode
pengamatan (observasi)
yaitu
dengan peninjauan secara langsung mengenai kegiatan-kegiatan dari obyek yang
akan di ambil datanya. Metode ini merupakan kegiatan yang direncanakan, melihat
langsung, menganalisa, serta mencatat secara teratur dan sistematis obyek yang
diteliti.
b. Metode
Wawancara (interview)
yaitu
dengan melakukan tanya jawab secara langsung untuk mencari fakta dan informasi
guna mendapatkan fakta dan informasi dari permasalahan dari Staff-staff yang
banyak terkaik pada permasalahan yang ada. Dan juga untuk mendapatkan jawaban
yang lengkap dari yang diwawancarai.
c. Metode
Studi Kepustakaan
adalah
dengan melakukan pengumpulan data dari literature-literature, bahan kuliah, dan
buku-buku yang terkait dengan penulisan ini.
1.4
Ruang Lingkup
Dalam
membuat tugas akhir ini penulis hanya membatasi ruang lingkup masalahnya hanya
mengenai proses input data dan transaksi penjualan yang ada di Sushimise
Bintaro Plaza.
1.5
Sistematika Penulisan
Dalam membuat tugas akhir ini penulis
dalam melaksanakan penyusunan tugas ini, maka metode yang digunakan sebagai
berikut :
BAB
I PENDAHULUAN
Bab
pertama ini membahas latar belakang penulisan,menjelaskan mengenai umum,maksud,
dan tujuan metode penelitian, ruang lingkup dan sistematika penulisan.
BAB
II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan
konsep dasar teori dan peralatan pendukung (tool
system).
BAB
III ANALISA SISTEM BERJALAN
Bab
ini menjelaskan mengenai penjelasan umum, tinjauan perusahaan, struktur organisasi,
tugas dan fungsi organisasi, system berjalan, diagram alir data, spesifikasi
system berjalan, bentuk dokumen masukan, bentuk dokumen keluaran, spesifikasi
file, permasalahan, dan alternative pemecahan permasalahan.
BAB
IV PENUTUP
Bab
ini merupakan bab akhir yang berisikan kesimpulan dari hasil penulisan tugas
akhir disertai saran-saran dari penulis dari hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh penulis.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Konsep Dasar Sistem
Secara
sederhana suatu system dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan
dari unsure, komponen atau variable-variabel yang terorganisir, saling
berinteraksi, saling ketergantungan satu sama yang lainnya dan terpadu.
A. SISTEM
1. Definisi
System
Pengertian
system yang lebih menekankan pada prosedur menurut Gordon B. Davis, system adalah
seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, alat, konsep, dan prosedur
yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan bersama.
Pengertian
system yang lebih menekankan pada elemen atau komponen menurut Raymond Mc.
Load, Jerry FitzGerald, Ardra F. FitzGerald, Warren D. Stalling,Jr(1981),
Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu system mempunyai maksud tertentu, ada
yang menyebut maksud dari suatu system adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebut bahwa untuk
mencapai suatu sasaran (objective).
Goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas sasaran dalam
ruang lingkup yang lebih sempit. Suatu system mmpunyai karakteristik atau
sifat-sifat yang tertentu.
2.
Karakteristik Sistem
Karakteristik system atau sifat-sifat
tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu
siste. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a.
Komponen system (component)
Suatu system terdiri dari suatu komponen
yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu
kesatuan. Suatu system dapat mempunyai suatu system yang lebih besar dengan supra system. Dan apabila suatu
perusahaan dipandang sebagai suatu system, maka system akutansi adalah
subsistemnya. Kalau system akutansi dipandang sebagai suatu system maka,
perusahaan adalah supra system dan industry adalah supra dari supra system.
b.
Lingkungan Luar Sistem (enviraonment)
Lingkungan luar dari suatu system adalah
apapun diluar dari batas dari system yang menguntungkan merupakan energy dari
system dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar
yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu
kelangsungan hidup dari system.
c.
Batas system ( boundary)
Setiap system mempunyai batas system
yang merupakan daerah yang membatasi antara system dengan system yang lainnya
atau dengan lingkungan luarnya. Batas system ini memungkinkan suatu system
dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu system menunjukan ruang lingkup (scope) dari system tersebut.
d.
Penghubung sistem (interface)
Penghubung merupakan media penghubung
antara subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem yang
lainnya.
e.
Masukan system (input)
Masukan adalah energy yang dimasukkan
kedalam system. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan
masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energy yang dimasukan
supaya system tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energy yang
diproses untuk didapatkan keluaran.
f.
Pengolahan system (process)
Suatu system dapat mempunyai suatu
bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Seperti halnya
system akutansi akan mengolah data-data menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan
oleh manajemen.
g.
Keluaran system (output)
Keluaran hasil dari energy yang diolah
dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dari sisa pembuangan.
h.
Sasaran / Tujuan (goal)
Suatu system pasti mempunyai tujuan,
sasaran dari suatu system menentukan sekali masukan yang dibutuhkan system dan
keluaran yang akan dihasilkan system. Suatu system dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuan.
3. Klasifikasi
Sistem
Selain
karakteristik yang telah dijelaskan diatas system juga dapat diklasifikasikan
dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. System
abstrak (abstract system) dan system
fisik (phical system)
System
abstrak adalah system yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak
secara fisik. Contohnya : sytem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan
manusia dengan tuhan. System fisik adalah system yang secara fisik dapat
dilihat. Contoh : system computer, system akuntansi, dan system transportasi.
b. System
alamiah (natural system) dan system
buatan manusia (human made system)
System
alamiah adalah system yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh
manusia. Contohnya : system tata surya.
System buatan manusia adalah system yang dibuat/dirancang oleh manusia.
Contohnya : system computer dan system mobil.
c. System
tertentu (deterministic system) dan
system tak tentu (probabilistic system)
System
tertentu adalah suatu system yang operasinya dapat diprediksi secara tepat.
Misalnya : system computer. System tak tentu adalah system yang kondisi masa
depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
Ciri-cirinya : system menerima masukan yang diketahui, bersifat acak, gangguan.
d. System
tertutup (closed system) dan system
terbuka (open system)
System
tertutup merupakan system yang tidak berhubungan dengan lingkungan luar.
Misalnya : reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. System terbuka adalah
system yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Misalnya :
system arisan.
System
yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relative tertutup
karena system tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk
pengaruh yang baik saja.
B.
INFORMASI
1.
Pengertian Informasi
Suatu system yang kurang mendapatkan
informasi akan menjadi kerdil, luruh dan akirnya berakhir. Karena informasi
ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi
ini sangat penting didalam suatu organisasi. Pengertian Informsi menurut Robert
N. Anthony dan Deasrden (1980), Informasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Definisi
dari data adalah merupakan kumpulan huruf atau angka yang belum diolah sehingga
tidak memiliki arti. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat
bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu
model untuk dihasilkan informasi.
2.
Kualitas Informasi
Kualitas dari informasi tergantung dari
tiga hal yaitu seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.
a. Akurat
Akurat bagi informasi berarti harus bebas dari
kesalahan-kesalahan dan tidak bisa menyesatkan.
b. Tepat
pada waktunya
Yang dimaksud tepat pada waktunya adalah informasi
yang akan dating pada penerimanya tidak boleh terlambat.
c. Relevan
Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat
pemakainya.
3.
Nilai Informasi
Nilai informasi ditentukan dari dua hal,
yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Informasi
merupakan hal yang sangat penting bagi managemen didalam mengambil keputusan,
informasi dapat diperoleh dari system informasi (information system).
C.
SISTEM INFORMASI
1.
Pengertian Sistem Informasi
Perlu diketahui bahwa informasi
merupakan hal yang sangat penting bagi managemen dalam mengambil keputusan.
Informasi dapat diperoleh dari system informasi. Pengertian system informasi
menurut Robert A. Leith dan k. Roscoe Davis (1983), adalah suatu system di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi
yang bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan pihak
luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2.
Pengertian Sistem Informasi Managemen
Sistem Informasi managemen (management information system atau SIM)
merupakan penerapan system informasi didalam organisasi untuk mendukung
informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan managemen. Menurut
George M. Scott (1986), SIM adalah kumpulan dari interaksi-interaksi
system-sistem informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan
manajerial maupun untuk kebutuhan operasi.
Menurut
Gordon B. Davis (1999), SIM adalah manusia atau mesin yang menyediakan
informasi untuk mendukung operasi, managemen dan fungsi pengambilan keputusan
dari suatu organisasi.
2.2 Peralatan
pendukung (Tool Sistem)
Model dari system logic dibuat dengan
menggunakan peralatan system, sehingga dapat menginterprestasikan peralatan
system yang digunakan untuk perancangan system.
A.
Diagram Arus Data (DAD)
1. Pengertian
DAD
DAD adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi
atau symbol-simbol untuk menggambarkan arus dari data system yang telah ada
atau system baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan
lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau data tersebut akan
disimpan.
2
.Simbol-simbol DAD
Simbol-simbol yang digunakan dalam DAD yaitu
sebagai berikut :
a.
Kesatuan Luar (Eksternal Entity)
Eksternal Entity adalah merupakan
kesatuan (entity) dilingkungan luar system yang berupa orang atau organisasi
atau system lainnya yang berada dilingkungan luarnya yang akan memberikan input
atau menerima output dari system.
Contoh dari kesatuan luar adalah salah
satu dari berikut ini :
1)
Suatu kantor, departemen, atau divisi
dalam perusahaan tetapi diluar system yang dikembangkan.
2)
Orang atau sekelompok orang diorganisasi
tetapi diluar system yang sedang dikembangkan.
3)
Suatu organisasi atau orang yang diluar
organisasi minyalnya pelanggan, supplier.
b.
Proses (procces)
Proses
adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau computer dari
hal suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang
akan keluar dari proses.
c.
Simpan data (Data Store)
Data store digunakan untuk menggambarkan
data flow yang sudah disimpan atau sudah diarsipkan, berupa sebagai berikut :
1)
Suatu file atau database di system computer.
2)
Suatu arsip atau catatan manual
3)
Suatu kotak tempat data dimeja
seseorang.
4)
Suatu tabel acuan manual
5)
Suatu agenda atau buku.
d.
Arus data (Data Flow)
Data
flow ini mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data
ini menunjukan arus data yang dapat berupa masukan untuk system atau hasil dari
proses system dan dapat berbentuk sebagai berikut :
1)
Formulir atau dokumen yang digunakan
diperusahaan
2)
Laporan tercetak yang dihasilkan oleh
system
3)
Tampilan atau output layar computer yang
dihasilkan oleh system
4)
Masukan untuk computer
5)
Komunikasi ucapan
6)
Surat-surat atau memo
7)
Data yang direkam ke suatu file
8)
Suatu isian yang dicatat pada suatu
agenda]
9)
Transmisi dari suatu computer ke
computer lain.
3.
Tahapan-tahapan DAD
DAD
terdiri dari beberapa diagram yang masing-masing menggambarkan tingkatan proses
yang terdapat dalam system yang digambarkan.
Penjelasan
tentang tahapan-tahapan DAD akan dijelaskan sebagai berikut :
a.
Diagram Konteks
Diagram
ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau
dengan kata lain diagram tersebut untuk menggambarkan system secara umum atau
global dari keseluruhan system yang ada.
b.
Diagram Nol
Diagram
ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses lebih terperinci dari diagram
konteks.
c.
Diagram Detail
Diagram
ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail lagi dari
tahapan proses yang ada didalam diagram Nol.
4.
Aturan pembuatan DAD
Didalam pembuatan DAD terdapat aturan
main atau ketentuan yang baku yang berlaku dalam penggunaan pembuatan system,
yaitu sebagai berikut :
a. Di
dalam DAD tidak boleh menghubungkan antara eksternal entity dengan eksternal
entity lainnya secara langsung.
b. Di
dalam DAD tidak boleh menghubungkan data store yang satu dengan data store yang
lainnya secara langsung.
c. Di
dalam DAD tidak diperkenankan menghubungkan data store dengan eksternal entity
secara lansung.
d. Setiap
proses harus ada data flow yang masuk dan ada juga data flow yang keluar.
B.
Normalisasi File
1.
Pengertian Normalisasi
Suatu
file yang terdiri dari beberapa grup elemen yang berulang-ulang perlu
diorganisasikan kembali, proses untuk mengorganisasikan file untuk
menghilangkan grup elemen yang berulang-ulang ini disebut dengan normalisasi
(Normalization).
Proses
normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang
menunjukan entity dan relasinya. Database dengan struktur hubungan yang
ditujukan dengan normalisasi ini dapat digambarkan dalam bentuk tabel dua
dimensi. Kolom dari tabel menunjukan atribut dari file. Atribut ini menunjukan
item data atau field. Kumpulan dari field atau item dapat disebut dengan
domain. Masing-masing dari record didalam data disebut tupel. Suatu tupel yang
mempunyai dua domain disebut 2-tupel. Suatu tupel yang mempunyai tiga domain
disebut 3-tupel dan seterusnya. Tiap-tiap tupelo atau record ini dapat
mempunyai satu kunci yang unik dengan cara tupel ini dapat diidentifikasikan.
Field yang menjadi kunci yang unik disebut dengan field kunci (key field).
Dari
uraian diatas menyimpulkan bahwa normalisasi adalah merupakan proses
pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan
relasinya.
2.
Tahapan Normalisasi
Normalisasi
ada beberapa tahapan yaitu :
1.
Bentuk
Tidak Normal (Unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan
kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan untuk mengikuti format
tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikulmpulkan
apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
2.
Bentuk
Normal Kesatu (1 NF atau First Normal Form)
Bentuk normal kesatu
mempunyai ciri-ciri yaitu setiap data yang dibentuk kedalam flat file (file datar atau rata),
atau menghilangkan kelompok elemen data
berulang atau bernilai ganda.
3.
Bentuk
Normal Kedua (2 NF atau Second Normal
Form)
Bentuk normal kedua (Second Normal Form) mempunyai syarat
yaitu bentuk data yang telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut
bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama (Primary Key). Sehingga untuk normal
kedua haruslah sudah ditentukan kunci field.
Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili
atribut lain yang menjadi anggotanya. Fungsi dari bentuk normal kedua atau 2 NF adalah untuk menghilangkan
ketergantungan parsial.
4.
Bentuk
Normal ketiga (3 NF atau Third Normal Form)
Untuk menjadi normal
ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan
primer tidak mempunyai hubungan yang transitif, dengan kata lain setiap atribut
bukan kunci haruslah bergantung pada Primary
Key dan pada Primary Key secara
menyeluruh.
5.
Bentuk
Boyce-Codd Normal
Form (BCBF)
Boyce-Codd
Normal Form mempunyai
paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi
harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung fungsi
pada atribut SuperKey.
6.
Bentuk
Normal Keempat (Four Normal Form)
Suatu relasi memenuhi
bentuk 4NF jika telah berada pada
bentuk BCNF dan tidak mengandung dua atribut atau lebih yang bernilai banyak
serta semua ketergantungan multilevel
adalah juga ketergantungan fungsional.
7.
Bentuk
Normal Kelima (Five Normal Form)
Bentuk normal kelima
disebut juga PJNF (Projection Join Normal
Form) dari 4NF, dilakukan dengan
menghilangkan ketergantungan joint yang
bukan merupakan kunci kandidat.
3.
Pengkodean
Pengkodean
digunakan untuk tujuan mengklasifikasi data, memasukan data kedalam komputer
dan untuk mengambil bermacam-macam informasi yang behubungan dengannya.
Pengkodean dapat dibentuk dari kumpulan angka, huruf dan karakter khusus
(misalnya %, /, $, &, # dan lain sebagainya).
a. Petunjuk
Pembuatan Kode
Didalam
merancang suatu kode harus diperhatikan beberapa hal, yaitu sebagai berikut :
1.
Harus mudah diingat
Supaya kode mudah diingat, maka dapat
dilakukan dengan cara menghubungkan kode tersebut dengan objek yang diwakili
dengan kodenya. Misalnya kode 133456567889098 akan lebih mudah diingat bila
ditulis 133-456-567-889-098.
2.
Harus unik
Kode harus unik masing-masing item untuk mewakilinya. Unik berarti
tidak ada yang kembar.
3.
Harus fleksibel
Kode harus fleksibel sehingga
memungkinkan perubahan-perubahan atau penambahan item baru dapat tetap diwakili oleh kode.
4.
Harus efisien
Kode harus sependek mungkin, selain mudah
diingat juga akan efisien bila direkam dan disimpan diluar komputer.
5.
Harus konsisten
Bilamana kode harus konsisten dengan
kode yang telah dipergunakan.
6.
Harus distandarisasi
Kode harus distandarisasi untuk seluruh
tingkatan dan departemen dalam organisasi. Kode yang tidak standar akan
mengakibatkan kebingungan, salah pengertian dan dapat cenderung terjadi
kesalahan pemakaian bagi yang menggunakan kode tersebut.
7.
Spasi dihindari
Spasi dalam pengkodean sebaiknya
dihindari karena dapat mengakibatkan kesalahan pemakaian bagi yang menggunakan
kode tersebut.
8.
Hindari karakter yang mirip
Karakter-karakter yang hampir mirip
bentuk dan bunyi pengucapannya sebaiknya tidak digunakan didalam kode.
9.
Panjang kode harus sama
Masing-masing kode yang sejenis harus
mempunyai panjang sama.
b.
Tipe dari kode
Ada
beberapa tipe dari kode diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Kode Mnemonik
Digunakan
untuk tujuan supaya mudah diingat, kode mnemonic dibuat dengan dasar singkatan
atau mengambil sebagian karakter dari item
yang diwakili dengan kode ini. Umumnya kode mnemonic menggunakan huruf akan
tetapi dapat juga menggunakan huruf dan angka.
Contoh : Kode
“AA” untuk kata Food.
Kode
“AB” untuk kara Beverage.
Kode
“AC” untuk kata Other.
2.
Kode Urut
Kode urut (Sequintial Code) disebut juga dengan
kode seri (Serial Code) merupakan
kode yang lain yang yang nilainya urut satu kode dengan kode berikutnya.
- Kebaikannya :
a. Sangat
sederhana
b. Mudah
diterapkan
c. Kode
dapat pendek tapi unik
d. Mudah
dicari bila kodenya sudah diketahui
e. Cocok
untuk rekaman file yang menggunakan
nomor record relatif, sehingga record dapat sama dengan kodenya, dengan
demikian file tidak harus diindeks.
f. Baik
untuk pengendalian karena kode yang hilang dapat mudah diketahui.
-
Kelemahannya :
a. Penambahan
kode hanya bisa dapat ditambahkan pada akhir urutan dan tidak dapat disisipkan.
b. Tidak
mempunyai dasar logika tentang informasi item
yang mewakilinya, kecuali berdasarkan urutan-urutannya saja.
c. Tidak
fleksibel bila terjadi perubahan kode.
3.
Kode Blok
Kode blok (Block Code) mengklasifikasi item kedalam kelompok blok tertentu yang
mencerminkan satu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum yang
diharapkan.
-
Kebaikannya :
a. Mudah
diperluas
b. Kode
dapat ditambah atau dibuang sebagian
c. Proses
pembuatan laporan keuangan dapat dilakukan dengan lebih mudah, karena tiap-tiap
kelompok rekening dapat diketahui dari blok kodenya.
-
Kelemahannya :
a. Panjang
kode tergantung dari jumlah bloknya, akibatnya kode menjadi cukup panjang.
b. Kurang
mudah diingat.
4.
Kode Grup
Kode grup (Group Code) merupakan kode yang
berdasarkan field-field dan tiap field kode mempunyai arti.
-
Kebaiknya :
a. Mudah
diperluas
b. Dapat
ditambah atau dibuang sebagian.
5.
Kode Desimal
Kode decimal (Decimal Code) mengklasifikasikan kode
atas dasar 10 unit angka decimal dimulai dari angka 0 sampai dengan 9 atau dari
100 sampai 00 sampai dengan 99 tergantung dari banyaknya kelompok.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1 Profil
Perusahaan
Perusahaan yang bergerak dibidang Food and Beverage
ini pertama kali memulai usahanya berada di kawasan Kemang Food Festival.
Sushimise ini sendiri mempunyai konsep japaness food, yang pada awal
pendirianya yang berkonsep Restauran Mexico. Akan tetapi setelah dilihat pangsa
pasarnya owner dan para konsultan lebih melihat prospek kedepan yang akan lebih
maju adalah Restauran yang berkonsep japanes food.
Dan pada tanggal 21 Juni 2006 Sushimise resmi dibuka
di kawasan malam Kemang Food Festival yang memiliki luas 70 m. Dengan
menggandeng konsultan langsung dari jepang dan dengan memiliki para chef sushi
shasimi and washoku yang telah berpengalaman. Dengan konsep café and resto dan
pelayanan dari server yang memuaskan, pada akhirnya sushimise berkembang dengan
membuka store di gedung Lacodefin kemang pada maret 2008, dan pada februari
2009 sushimise yang berada dikawasan kemang Food Festival dijual yang sekarang
berganti nama Naga sushi.
Pada perkembangannya sushimise yang banyak memiliki
customer regular yang ternyata menginginkan bahwa sushimise untuk membuka store
lagi. Dan akhirnya pada pertengahan September 2009 managemen sushimise
menjawabnya dengan membuka store dikawasan BSD yang berada di Teraskota Mall.
Dan pada awal Desember 2010 membuka di Plaza Bintaro, dan pada pertengahan
Februari 2011 membuka store lagi di Living World-Alam Sutera.
3.2 Legalita
PT RADINKA RASACIPTA (SUSHIMISE) adalah Lembaga
usaha bentuk Restauran dan catering yang telah disah kan oleh dinas
kepariwisataan dengan SIUK Nomor 556/68-BP2T/2010 dengan alamat Gedung Plaza
Bapindo Bank Mandiri Tower Lantai 20 Jl. Jend. Sudirman Kavling 54-55 Senayan
Kebayoran Baru-Jakarta Selatan, yang Lokasi tempat usahanya di Jl. Bintaro
utama IIIA Bintaro Jaya Sektor IIIA Desa Pondok Karya Kecamatan pondok Aren-
Kota Tangerang Selatan.
3.3 Pendiri
·
Budy Irawan (Direktur SUSHIMISE)
3.4 Visi
dan Misi Sushimise
Visi :
Menjadi Restauran yang besar, tangguh, professional
serta berorientasi untuk tahun 2012 menjadi 10 store yang kemudian akan menuju
ke Francise.
Misi :
Ø
Memperkenalkan makanan jepang ke
masyarakat luas, bahwa makanan jepang tidak semahal yang dipikirkan oleh
masyarakat dengan mengacu nilai kesehatan.
Ø
Fresh, healty, tasty, cozy, rhythm
Ø
Menjadikan makanan jepang sebagai Life
style
3.5 Struktur
Organisasi
3.6 Fungsi
Organisasi Perusahaan
Untuk
memudahkan dalam pengawasan kerja maka dibentuklah badan yang dapat membantu
pimpinan dalam memberikan bantuan untuk hubungan didalam dan diluar perusahaan
itu sendiri. Setiap perusahaan/yayasan mempunyai struktur organisasi yang cukup jelas dalam pembagian tugas dan
fungsi dari organisasi dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :
1. Direktur
Sebagai
Pemimpin Perusahaan harus bertanggung jawab atas kegiatan, pengawasan,
keutuhan, kemajuan Perusahaan, memberikan instruksi kepada bawahan serta menjalin hubungan yang
baik antara atasan dan bawahan, dan memikirkan kesejahteraan Karyawannya.
2. Accounting
Manager
Bertugas
memimpin dan bertanggung jawab atas segala hal yang berada di ruang lingkup
bagian keuangan maupun dibagian administrasi itu sendiri. Dan berhak memberikan
perintah dan wewenang kepada staff-staff nya. Memberikan hasil laporan keuangan
Perusahaan kepada Direktur, manager keuangan atau akuntansi mengelola laporan
akuntansi sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik itu pada PSAK ataupun
aturan pajak, mengatur financial perusahaan dan strategi keuangan, memberikan
kebijakan akuntansi.
3. Accounting
SPV
Bertugas
memberikan arahan atau supervise untuk bagian finance Accounting untuk lebih
akurat dan tepat waktu.
4. Staff
Accounting/Finince
Bertugas
mengatur setoran tunai penjualan dan memaintain penjualan dengan kartu kredit
atau kegiatan promo, melakukan pencatatannya, begitu juga pencatatan vendor
invoice merekap menjadi tagihan periodic untuk perusahaan yang di tujukan untuk
skedul settlement atau pembayaran.
5. Operasional
Manager
Bertugas
memimpin dan bertanggung jawab atas segala hal yang berada di dalam operasional
store, memastikan bahwa restaurant beroperasi secara efektif dan menguntungkan,
mengkoordinasi berbagai kegiatan, apapun ukuran atau jenis store. Bertanggung
jawab atas kinerja bisnis restaurant serta mempertahan kan standar yang tinggi
dari makanan, layanan kesehatan dan keselamatan. Menganalisa dan perencanaan
penjualan dan profitabilitas tingkat restaurant, mengorganisasian kegiatan
pemasaran, seperti acara-acara promosi dan skema diskon, serta menyiapkan
laporan akhir pada pergesaran/minggu, termasuk control staf, control makanan
dan penjualan.
6. Supervisor
Bertanggung
jawab atas kelancaran operasional restaurant, melaksanakan perintah dari
atasan, menjaga kinerja karyawan, memberikan laporan yang berhubungan dengan
kegiatan2 yang berada di restaurant. Menjaga dan mengendalikan kinerja karyawan
agar sesuai dengan SOP. Memberikan laporan mingguan/bulanan kepada atasan,
menjaga standar service, memberikan Pelatihan/trainer.
7. Leader
Bertugas
mengontrol dan mengawasi kelancaran operasional pada restaurant, input data
karyawan, input data supplier, menjaga standarisasi makanan dan minuman,
mambuat laporan mingguan/bulanan, menjaga standarisasi karyawan untuk selalu
menjalankan DQSC (disiplin, Quality, service, clean line). Menanggapi keluhan
pelanggan, mengawasi kebersihan restaurant, memeriksa tingkat stok
barang-barang. Memberikan laporan kepada supervisor.
8. Casier
Input
data transaksi penjualan, membuat laporan penjualan, menerima orderan dari
server, membuat laporan harian seperti laporan diskon, entertaint, A/R,
mencatat semua pembelian secara cash yang menggunakan uang kasir, memberikan informasi dan laporan kepada
Leader.
3.7 Prosedur Sistem Berjalan
Prosedur
system berjalan merupakan kegiatan yang terstruktur dalam pelaksanaan suatu
proses, dalam kelancaran setiap pengolahan data, ataupun bentuk aktivitas dalam
apabila didukung oleh prosedur yang baik dan tepat, maka system yang berjalan tampak teratur dan output yang
dihasilkan akan lebih baik. Adapun system berjalan pada transaksi pembayaran
pada CASIR SUSHIMISE RESTAURANT
adalah sebagai berikut :
1.
Proses Pemesanan Makanan
Pada Prosedur ini awal terjadinya
interaksi dengan Pelanggan, dimana Pelanggan memesan makanan dan minuman kepada
server, dan selanjutnya server menerima pesanan dan menulisnya dalam CO (captain order) dan selanjutnya di input
ke kasir, Karena dari proses tersebut akan terjadinya system Pembayaran.
2.
Proses Pembayaran
Pada Proses ini dimana Pelanggan akan
melakukan Pembayaran. Pada prosedur ini Pelanggan akan diberikan total tagihan
dalam berupa Nota Bill, dan setelah melakukan transaksi pelanggan akan
mendapatkan bukti dari pembayaran, dimana pembayaran dapat menggunakan uang
tunai atau card (credit card, debit card)
dan apabila menggunakan card pelanggan juga mendapatkan struk dari mesin edc
dari bank yang bersangkutan. Pada proses inilah system pembayaran telah terjadi
dengan menggunakan system komputerisasi.
3.
Laporan
Pada prosedur ini dimana kasir akan
melakukan pencatatan transaksi kedalam buku besar kasir dan guest book, serta
pencatatan baik yang berupa diskon kartu, diskon member dan diskon promo
lainnya. Serta melaporkan LPH (laporan
penjualan harian), sales report.
3.8
Diagram Alur Data (DAD)
Diagram alur
data adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi atau symbol-simbol yang
digunakan untuk menggambarkan arus dari system untuk membantu dalam komunikasi
pemakai system secara logika.
Keterangan :
-
co : captain order
3.9
Kamus Dictionary
1. Kamus
Data Dokumen masukan Pemesanan Barang
Nama
Arus Data : caption order
Alias : co
Bentuk
Data : Cetak Manual
Arus
Data : Pelanggan
– Proses 1.1
Proses 1.1 – Arsip co
Penjelasan : untuk pemesanan
Makanan & Minuman
Periode : Setiap terjadi
pemesanan
Volume : rata-rata sehari
100 pesanan
Struktur
Data : Header + isi
Header : No. Table +
Person + Date/Time + Waiter/ess
Date/Time : Tgl + Bulan + Tahun /
Shift
Isi : Quantity
+ Food & Beverage item + Description
2. Kamus
Data Dokumen Keluaran
Nama Arus Data : Nota Pembayaran
Alias :
bill
Bentuk Data : Cetak Printer
Arus Data : Pelanggan – Proses 2.1
Proses 2.1 – File
Penjelasan : untuk tagihan kepada pelanggan
Periode :
setiap terjadi transaksi penjualan
Volume :
Rata-rata perhari 100 transaksi
Struktur Data : Header + isi
Header :
No.Table + No.Bill + Date + Server + Pax
No. Bill : Terdiri dari 9
Digit
Date :
Tahun + Bulan + Hari
Isi : Quantity
+ Item Menu + Harga + Sub.Total + Service +
PPn + Grand Total
3. Kamus
Data Dokumen Kasir
Nama
Arus Data : Laporan
Penjualan Harian
Alias : LPH
Bentuk
Data : Cetakan Manual
Arus
Data : Proses 3.1 – Pimpinan
Penjelasan :
Untuk Setiap Laporan Penjualan
Periode : Setiap
Pergantian Shift Kasir
Volume : Rata-rata Perhari
2 Shift
Struktur
Data : Header + isi +
Footer
Header : Outlet + Shift +
Hari/Tanggal + Jumlah Penjualan
Date : Hari +
Tanggal + Bulan + Tahun
Isi : Penjualan
Tunai + Penjualan Kredit ( A/R ) + Penjualan
Kartu kredit/Debit + Penjualan Lainnya.
Penjualan
Kredit/Debit : Debit BCA + Visa Card +
Master Card
Penjualan
Lainnya : Compliment + Promosi
Footer : Dilaporkan
oleh_kasir + Diperiksa oleh_Outlet Manager
Keterangan :
Dilaporkan oleh_kasir *tanda tangan kasir*
Diperiksa oleh_outlet Manager *tanda tangan
MOD*
3.10 Kendala
dalam Sistem transaksi pada Kasir
Dalam system transaksi pada kasir “SUSHIMISE” terdapat kendala yang
dihadapi, diantaranya adalah sebagai berikut :
-
Dalam system yang diterapkan pada kasir
belum dapat melihat total diskon/point bagi pelanggan yang menggunakan Member
Card.
3.11 Alternatife
Pemecahan Masalah
Untuk mengahapi kendala yang seperti ini, sebenarnya
untuk system komputerisasi pada kasir sebenarnya jarang terjadi masalah, hanya
saja untuk penggunaan Member card bagi para pelanggan masih belum optimal.
Untuk alternative pemecahan masalahnya itu sendiri
adalah dengan membuat ulang Member card dengan mengunakan kode barcode atau
swip sehingga dapat langsung terintegritasi dengan system yang sudah ada.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Diakhir pembahasan yang sudah diuraikan diatas dapat
di simpulkan sebagai berikut :
1.
Pada system komputerisasi pada kasir
“SUSHIMISE” banyak sekali manfaatnya bagi kelancaran operasional.
2.
Dapat mengetahui transaksi penjualan,
total sales dan informasi yang lainnya dengan cepat dan efisien.
3.
Dapat meminimalisir terjadinya
kecurangan pada kasir atau sering di sebut chitting sehingga dapat merugikan
perusahaan.
4.
Data dapat dengan mudah di akses apabila
akan melakukan audit
4.2 Saran
Untuk segera melakukan pembenahan dalam pengolahan
member card sehingga dapat langsung terkoneksikan pada jaringan computer kasir,
dan membuat tempat khusus atau brankas untuk penyimpanan uang kasir atau
data-data penting lainnya sehingga akan lebih aman lagi.
DAFTAR PUSTAKA
-
Jogiyanto, H.M. 1999. “Analisa dan
Desain Sistem”. Andi. Yogyakarta
-
McLeod, Raymond Jr. 95. "Sistem Informasi
Manajemen (Jilid1)".Trentallindo. Jakarta.
-
Sutabri, Tata, S.Kom.1999."Analisa
Sistem Informasi Bina Sarana Informatika".Jakarta.
-
Ibanezai.blogspot.com